Kata Kata Mutiara Islami

Kata Kata Mutiara Islami

Sejatinya, ada berjuta ungkapan cinta yang tersusun indah dalam bentuk kata-kata mutiara. Kata-kata ini disampaikan oleh Nabi SAW, para sahabat, para ulama, para pujangga, dan orang-orang saleh sepanjang zaman, baik dalam bentuk ungkapan lisan maupun tulisan. Semuanya bisa kita namakan sebagai “kata mutiara cinta Islami”. Dan sebelumnya gambar kata kata mutiara islami telah admin update untuk Anda yang ingin barbagi gambar kata mutiara islami.

kata kata mutiara cinta islami.jpg

Berikut ini beberapa kata mutiara cinta islami yang terkandung dalam hadist nabi Saw di antaranya sebagai berikut.

• Tidaklah seorang hamba menghadap kepada Allah dengan hatinya melainkan Allah menghadap kepadanya dengan hati hamba-hamba-Nya, menjadikan hati mereka menghampirinya dengan membawa kasih sayang, dan Allah akan memberi segala kebaikan kepadanya lebih cepat lagi. (HR Ahmad)

• Seorang laki-laki pernah bertanya kepada Rasulullah saw. tentang kiamat. Ia berkata, “Kapan terjadinya kiamat ya Rasulullah?” Rasul berkata, “Apa yang telah engkau siapkan untuknya?” Laki-laki itu berkata, “Aku tidak menyiapkan apa pun kecuali sesungguhnya aku mencintai Allah dan Rasul-Nya.” Rasul saw. berkata, “Engkau bersama apa yang engkau cintai.” Anas berkata; Kami tidak pernah merasa bahagia dengan sesuatu pun yang membahagiakan kami seperti bahagianya kami dengan perkataan Nabi, “Engkau bersama apa yang engkau cinta”, Anas kemudian berkata, “Maka aku mencintai Nabi, Abû Bakar, dan Umar. Dan aku berharap akan bersama dengan mereka karena kecintaanku kepada mereka meskipun aku belum bisa beramal seperti mereka.” (Mutafaq ‘alaih)

• Ya Allah, aku memohon cinta-Mu, cinta orang yang mencintai-Mu, dan cinta akan perbuatan yang dapat mendekatkan diriku kepada cinta-Mu. (HR At-Tirmidzi)

• Siapa mencintai pertemuan dengan Allah, niscaya Allah pun mencintai pertemuan dengannya. Dan, barang siapa tidak mencintai pertemuan dengan Allah, niscaya Allah pun tidak mencintai pertemuan dengannya. (HR Bukhari)

• Tidak beriman seorang hamba hingga aku lebih dicintai daripada keluarganya, hartanya, dan seluruh manusia yang lainnya. (Mutafaq ‘alaih)

• Sesungguhnya Allah Swt. berfirman, “Barangsiapa menghinakan wali (kekasih)-Ku, ia telah terang-terangan memusuhi-Ku. Wahai Anak Adam, engkau tidak akan mendapatkan apa saja yang ada pada-Ku kecuali dengan melaksanakan perkara yang telah Aku fardhukan kepadamu. Hamba-Ku yang terus-menerus mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan melaksanakan ibadah sunah, maka pasti Aku akan mencintainya. Maka (jika Aku telah mencintainya) Aku akan menjadi hatinya yang ia berpikir dengannya; Aku akan menjadi lisannya yang ia berbicara dengannya; dan Aku akan menjadi matanya yang ia melihat dengannya. Jika ia berdoa kepada-Ku, maka pasti Aku akan mengabulkannya. Jika ia meminta kepada-Ku, maka pasti Aku akan memberinya. Jika ia meminta pertolongan kepada-Ku, maka pasti Aku akan menolongnya. Ibadah hamba-Ku yang paling Aku cintai adalah memberikan nasihat.” (Dikeluarkan oleh ath-Thabrâni dalam kitab al-Kabir)

• Sehingga ketika masa pemboikotan berupa pengasinganku dari orang-orang itu berlangsung lama, maka aku berjalan hingga aku menaiki dinding pagar Abi Qatadah. Dia adalah anak pamanku dan orang yang paling aku cintai. Kemudian aku mengucapkan salam kepadanya. Demi Allah, ia tidak menjawab salamku. Maka aku berkata, “Wahai Abi Qatadah! Aku bersumpah kepadamu dengan nama Allah, apakah engkau mengetahui bahwa aku sangat mencintai Allah dan Rasul-Nya.” Ia diam. Maka aku kembali kepadanya dan aku bersumpah lagi kepadanya tapi ia tetap diam. Kemudian aku kembali lagi dan bersumpah lagi kepadanya, maka akhirnya ia berkata, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Maka bercucuranlah air mata dari kedua mataku, kemudian aku pergi hingga aku memanjat dindingnya. (Mutafaq ‘alaih)

• Ada tiga perkara, siapa saja yang memilikinya ia telah menemukan manisnya iman. Yaitu orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari yang lainnya; orang yang mencintai seseorang hanya karena Allah; dan orang yang tidak suka kembali kepada kekufuran sebagaimana ia tidak suka dilemparkan ke Neraka. (Mutafaq ‘alaih)

Kata Mutiara Cinta Islami dari Para Sahabat ra.

Para sahabat adalah orang yang hidup bersama nabi Saw. Mereka selalu berkumpul dan mengelingi nabi Saw layak seekor lebah kepada ratunya. Mereka sholat, berpuasa, mengaji al Qur’an, mempelajari hadist dan lainnya langsung bersama nabi Saw sehingga kata-kata yang keluar dari mulut mereka merupakan kata mutiara cinta islami. Kita bisa bejalar banyak kepada para sahabat ra. agar kita bisa meneladani kecintaan mereka kepada Allah Swt dan nabi Saw.

Berikut ini beberapa kata mutiara cinta islami yang dikeluarkan oleh para sahabat ra. di antanya yaitu :

• Tidak ada nikmat kebaikan yang Allah berikan setelah Islam, selain saudara yang saleh. Jika kalian merasakan kecintaan dari saudaranya, maka peganglah kuat-kuat persaudaraan dengannya. (Umar bin Khathab)

• Imam Nawawi menukil dalam Syarah Muslim tentang arti cinta kepada Rasulullah saw. dari Abû Sulaiman al-Khathabiy. Dalam syarah itu dikatakan, “…Engkau tidak dikatakan benar-benar mencintaiku hingga dirimu binasa dalam taat kepadaku, dan engkau lebih mementingkan ridhaku daripada hawa nafsumu, meski engkau harus binasa karenanya.”

• Kebaikan itu menyinari wajah, menyalakan cahaya jiwa, membuka pintu rezeki, menguatkan tubuh, dan menambah cinta dalam hati. (Abdullah bin Abbas)

• Ya Allah, sesungguhnya aku mencintai perjumpaan dengan-Mu, maka cintailah perjumpaan denganku. (Abu Hurairah)
Kata Mutiara Cinta Islami Dari Ulama Salaf Dan Modern.

Kata mutiara cinta islami yang dikeluarkan oleh ulama salaf dan modern sangatlah banyak bahkan kalau dihimpun bisa menjadi perpustakaan besar. Ulama adalah orang mengetahui masalah agama Islam yang melebihi ilmu kebanyakan orang umum. Mereka menghapal, memahami dan melaksanakan isi dari al Qur’an dan as sunnah. Sehingga perkataan mereka dalam buku-bukunya banyak diambil dari pemahaman mereka dari kedua sumber Islam tersebut.

Beberapa kata mutiara cinta islami yang kami kumpulkan dari ulama salaf dan modern yaitu :

• Cinta awalnya permainan dan akhirnya kesungguhan. Ia tidak dapat dilukiskan, tetapi harus dialami agar diketahui. Agama tidak menolaknya dan syariat pun tidak melarangnya, karena hati ada di tangan Tuhan, Dia yang membolak-baliknya. (Muhammad Ibnu Hazm)

• Logika cinta yang luhur memberikan kepada kesetiaan dan loyalitas apa yang tidak dikenal dalam hukum dagang yang berorientasi keuntungan. (Muhammad Al-Ghazali)

• Pernikahan bukan sekadar penyaluran kecenderungan badani, tetapi menampilkan kebersamaan dalam materi, tata krama, dan sosial yang menuntut berbagai keahlian. (Muhammad Al-Ghazali)

• “Cinta Allah kepada makhluk-Nya adalah ampunan dan nikmatnya-Nya atas mereka, dengan rahmat dan ampunan-Nya, serta pujian yang baik kepada mereka." (Al-Zujaj)

• “Arti cinta seorang hamba kepada Allah dan Rasul-Nya adalah menaati dan mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya.” (Al-Azhari )

• Yakin dan cinta adalah dua rukun keimanan. Di atasnya iman dibina dan ditegakan. Keduanya mengembangkan seluruh amalan hati dan jasad, dan dari keduanya semua amalan itu timbul. Jika keduanya melemah, lemah pulalah amal-amal itu. Namun, jika keduanya kuat, amal-amal itu pun akan kuat. (Yusuf Al-Qaradhawi)

• Cinta antara dua orang tidak sempurna sebelum salah seorang di antara keduanya memanggil sahabatnya, “Oh ... diriku!” (Khalid Muhammad Khalid)

• Cinta tidak mengajari kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta tidak mengajari kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta tidak melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat. (HAMKA)

• Suara merdu “persaudaraan” sepatutnya didominasi oleh nuansa kebeningan. Serendah-rendahnya bermuatan “kelapangan hati” dan setinggi-tingginya “itsar”, yaitu memprioritaskan saudara melebihi diri sendiri. (Rahmat Abdullah)

Demikian info menarik untuk kumpulan kata kata mutiara islami. semoga bermanfaat.



Share this post :
Posted by Unknown, Published at 23.32 and have 0 komentar

Tidak ada komentar: